Sabtu, 23 Januari 2016

PadI, Piyu dan Musikimia

PadI apa kabar? Rasa-rasanya, sebagai super grup, hanya PadI yang masih vakum sampi saat ini. Meskipun personilnya masih aktif dalam ruang lingkup musik tapi mereka sama sekali tidak pernah manggung secara utuh dengan brand “PadI’. Dewa 19 masih wara-wiri di panggung-panggung off air, reuni bersama Ari  Lasso. Slank, Gigi, Sheila On 7 masih terus mengibarkan benderanya di tengah kerasnya industri musik saat ini.




Kita tahu, Piyu sedang menjalankan proyek solonya, sementara rekannya yang lain: Fadly, Rindra, Yoyo membentuk band Musikimia bersama Stephan Santoso. Arie hanya mengambil peran di belakang layar Musikimia. Dalam masa vakum Padi, Piyu mengeluarkan album solo –self title, dia berkolaborasi dengan beberapa penyanyi, antara lain: Inna Kamari, Kotak, Killing Me Inside, Dendy Mikes dll. Piyu juga mengembangkan sayapnya menjadi seorang produser, aktor dan sutradara dalam film omnibusnya: Aku Cinta Kamu, yang merupakan pengembangan dari lagu-lagu ciptaannya. Selain itu Piyu juga berkolaborasi dengan penulis untuk menginterpretasikan lagu “Sesuatu Yang Indah” menjadi sebuah Novel. Apalagi? Seingatku Piyu juga beberapa kali turut di acara-acara para gitaris, baik itu Gitaran Sore yang diselenggarakan Gitar Plus, juga acara Super Guitarist oleh Djarum Super. Tak ketinggalan Piyu juga berkolaborasi dengan beberapa penyanyi sebagai song writer, antara lain: Citra Scholastika, Audrey, Vanya, Rendy Panurogo dll. Tak lupa, Piyu juga membentuk band bersama Dendy Mikes (Kunci) dan Maki Ungu (yang merupakan rekan bandnya semasa SMA di Surabaya) bernama The Frontman. Oh iya, jangan lupa Piyu juga menjalankan sebuah bisnis Clothing dengan brand NUSHOCK.

Rekan-rekan di Musikimia? Selain Fadly yang memang sering berkolaborasi dengan beberapa penyanyi / band, rekan-rekan lain juga terus bergelut dengan industri musik: Arie dan Yoyo pernah memproduseri seorang penyanyi cilik. Rindra bermain untuk beberapa acara bas / endorsment. Di luar musik, Fadly dan Rindra aktif dalam kegiatan sosial & lingkungan.  Harus diakui, ke empat rekan Piyu di PadI tidak begitu terblow up kegiatannya.

Saat Piyu mengeluarkan Album solo pertamanya, Musikimia juga mengeluarkan mini album “Indonesia Adalah...” dengan hits Apakah Harus Seperti Ini, yang konon kata netizen adalah sebuah sindrian untuk Piyu, namun dengan tegas dibantah langsung oleh Fadly. Panggung-panggung off air Musikimia juga lancar. Ya, memang, rasa rindu sobat PadI kepada PadI sedikit terobati dengan hadirnya Musikimia. Kita masih bisa mendengar suara khas Fadly, beat drum Yoyo dan line bass Rindra meski minus lagu-lagu Piyu dan permainan gitarnya bersama Arie.

Waktu berlalu cepat, burung-burung di taman,, halah ini opo to...

Di luar kerjasama sebagai rekan band dan brand PadI, mereka baik-baik saja. Mereka masih merayakan milad PadI dan manggung dalam acara Jambore SobatPadI. Dibeberapa postingan mereka di sosmed menunjukan Piyu dan Yoyo akur-akur saja. Rindra hadir dalam acara Satu Jam Lebih Dekat Piyu, Fadly mengisi departemen vocal di acara Super Guitarist bersama Piyu, John Paul Ivan, Cella Kotak, Bengbeng PAS dll memainkan lagu Led Zeppelin. Tidak ada masalah dalam hubungan pertemanan.

Setelah fase pertama diatas, kita dikejutkan dengan tertangkapnya Arie atas tuduhan penggunaan narkoba. Sedangkan Piyu dilanda masalah rumah tangga. Terakhir kita juga tahu bahwa rumah Piyu pernah dibobol maling yang menyebabkan hilangnya puluhan piala PadI dari berbagai penghargaan/award.

Sebenarnya, saya pernah mendengar bahwa PadI akan come back sehabis lebaran 2015, tapi kenyataannya hal itu tidak terjadi. Musikimia berencana merilis album baru, bukan EP lagi tapi full album.  Arie mundur, tidak terlibat lagi dengan Musikimia. Dalam pengerjaannya, Musikimia tidak main-main. Mereka melibatkan lima co-produser: Bondan Prakoso, Stevie Item, Nikita Dompas, Gugun Blues Shelter dan Eben Burgerkill. Oktober 2015, Musikimia mencuri start dengan merilis single “Dan bernyanyilah” sebelum merilis album INTERSISI Januari 2016. Seperti kata Fadly “jangan biarkan karyamu mengendap”.

Sinyal kembalinya PadI sebenarnya sudah bisa dilihat dari postingan Piyu di laman Facebooknya November 2015: “...Ngerjain project album baru sambil menunggu personel yang lain siap sedia untuk berjuang bersama lagi”. Tapi timeline terus berjalan, planning rekan-rekan di Musikimia tidak bisa tiba-tiba dihentikan begitu saja. “Ga sendiri aku, ditemenin Arie PadI juga sebagai bagian dari boss tim produksi projek ini hehehe” di postingan selanjutnya lengkap dengan foto selfie mereka berdua. Tak lama, Piyu mengumumkan akan segera merilis album “Best Cut of Piyu” yang akan rilis Februari 2016.

Sangat menarik, Piyu dan Musikimia merilis album direntan waktu yang tidak terlalu jauh. Hanya selisih satu bulan. Apa artinya? Silahkan mereka-reka sendiri. Tapi menurutku mereka ingin terus berkarya, tidak ingin berlama-lama diam tanpa menghasilkan sesuatu. Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada dua album tersebut: Musikimia hadir dengan full album dan lagu-lagu baru, Piyu hadir dengan full album dengan lagu-lagu lama (hits PadI yang ditulis oleh Piyu). Saya tidak tahu siapa saja yang terlibat sebagai produser (selain Piyu & Arie) di album Best Cut Of Piyu, sementara Musikimia sendiri menghadirkan 5 nama beken (Bondan Prakoso, Stevie item, Eben Burgerkill, Gugun Blues Shelter dan Nikita Dompas) untuk membantu mewujudkan album yang sesuai keinginan mereka. Album Piyu melibatkan beberapa penyanyi pendatang baru, antara lain: Bisma Smash, Isa Raja, Ryan Tedja, Dion, Sandy Sandoro, Tuffa, Ferdinand Pardosi dll.


Yang terpenting bagi saya dari dua album ini adalah sebuah pembuktian: Musikimia bisa menghasilkan lagu-lagu yang tidak bisa dibilang cemen lirik dan aransemennya, diluar kebiasaan mereka di PadI yang 90% didominasi oleh Piyu. Piyu ingin menginterpretasikan lagu-lagu hitsnya di PadI tanpa rasa (ke empat rekannya di) PadI. 

Mungkinkah PadI come back di 2017 setelah semua project mereka rampung? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar